Tidak Ada Banding, Setya Novanto Lelah

Mantan Ketua DPR Setya Novanto merasa lelah menghadapi proyek e-KTP kasus korupsi vortex. Karena alasan ini, Novanto tidak akan mengajukan banding atas hukuman 15 tahun yang dijatuhkan kepadanya sehubungan dengan kasus tersebut.

"Dia (Novanto) dan keluarganya sudah bosan dengan kasus ini, keluarga akan meluangkan waktu untuk melihat dan mempelajari kasus ini dengan jelas," kata pengacara Novanto, Maqdir Ismail, Rabu (2/5/2018).

Menurut Maqdir, hukuman penjara 15 tahun bukanlah pertimbangan yang tidak diimbau. "Masalah hukuman bukan pertimbangan utama," kata Maqdir.

Sebelumnya, KPK tidak mengajukan banding atas putusan tersebut. Hukuman 15 tahun penjara dianggap KPK lebih dari dua pertiga dari tuntutan yang diajukan oleh jaksa KPK, yaitu 16 tahun penjara.

"Semua tuduhan atau yang termasuk dalam dakwaan juga diadopsi hampir seluruhnya oleh panel hakim, jadi kami pikir tidak ada alasan yang dapat kami gunakan untuk banding karena jaksa menuntut 16 tahun dan dihentikan 15 tahun," kata Deputi KPK. Ketua Laode M Syarif, Senin (30/4).

Novanto sebelumnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara. Novanto juga dijatuhi hukuman untuk membayar $ 7.3 juta uang pengganti minus Rp 5 miliar yang dikembalikan ke KPK.

Uang ini terkait dengan penerimaan Novanto terhadap proyek pengadaan kartu e-ID. Selain itu, hak politik mantan Ketua DPR diangkat selama 5 tahun.