Disediakan PDAM, Warga dengan Sumber Air Asin: Kami Keberatan Bayar

Selama bertahun-tahun, warga di Dusun Grogolan dan Dusun Webab, Desa Warukkalong, Distrik Kwadungan, Kabupaten Ngawi hidup dengan sumber air asin.

Tetapi karena sudah berlangsung lama, warga juga mengaku sudah terbiasa dengan keadaan sumber air mereka. Tidak ada yang melaporkan keluhan tentang air.

Padahal air seperti ini tidak bisa digunakan untuk keperluan memasak. Untuk memasak, warga harus mengambil air dari desa lain 4 km dari tempat tinggal mereka atau membelinya.

Terkait masalah ini, Pemkab Ngawi mengaku telah melakukan intervensi.

"Upaya Pemkab Ngawi ada sumber air dari PDAM di Desa Warukkalong, yang penyalurannya hingga dusun," kata Kepala Kantor Lingkungan Kabupaten Ngawi, Setiyono.

Sutiyono menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Bupati Ngawi untuk membahas sumber air asin di dua dusun.

Namun demikian, beberapa warga keberatan dengan fasilitas air PDAM yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.

Alasan utamanya adalah biaya pendaftaran untuk mendapatkan fasilitas dianggap mahal.

"Hanya beberapa mas yang mendistribusikan air PDAM. Komunitasnya di sini mayoritas petani kecil jadi keberatan jika membayar PDAM. Orang memilih untuk membeli air sunber desa lebih murah," kata salah seorang warga RT 2 RW 1 Grogolan Hamlet, Samiyo (50).

Sebelumnya dilaporkan, hanya air di sumur warga Dusun Grogolan dan Wenggang yang terasa asin. Fenomena serupa tidak terjadi di dusun / desa lain. Menurut warga, air hanya bisa digunakan untuk keperluan tertentu seperti mencuci pakaian atau peralatan rumah tangga saja. Untuk mandi terasa kering di kulit.