Miliarder Teknologi AS sedang terburu-buru membayar penelitian medis untuk memperpanjang umur manusia. Salah satunya adalah penelitian sel induk dari plasenta bayi yang diyakini mampu menunda kematian hingga 30 tahun.
Berapa harga keabadian? Menurut teknologi miliarder AS, Peter Diamandis, 250 juta Dollar AS sudah cukup untuk investasi awal.
Dana seukuran itu ia kumpulkan untuk perusahaan startup Celularity, yang dilakukan penelitian sel punca dari plasenta manusia untuk meregenerasi jaringan yang rusak. Calularity and ambition "membuat usia 100 tahun 60 tahun dan memberikan tingkat estetika, mobilitas dan kesadaran maksimal bagi manusia di usia tua."
Diluncurkan akhir tahun lalu, Celularity mengambil nama teratas teknologi AS sebagai investor dan dewan komisaris. Sebut saja mantan Direktur Apple, John Sculley, pendiri Oracle Larry Ellison atau Google Larry Page dan Sergey Brin duo, dan pendiri Amazon Jeff Bezos, yang baru saja dikutip sebagai orang terkaya di Bumi.
Mereka percaya bahwa plasenta menyimpan rahasia umur panjang dan akan membantu manusia mengalahkan Kanker, Alzheimer atau AIDS. "Studi menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, sel induk di organ dan jaringan menyusut secara drastis dan menghilangkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri, dengan mengembalikan cadangan sel induk secara teratur, kita dapat menciptakan kelangsungan hidup," Celularity menulis di situsnya.
Bagaimana bisa?
Sel induk yang bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis sel, termasuk sel otot atau sel otak, merupakan harapan terbesar bahwa manusia memperpanjang hidup. Saat ini sel induk diambil dari embrio manusia saat mereka berusia tujuh hari setelah pembuahan yang paling banyak dicari oleh para ilmuwan karena sifatnya yang mudah proses dan fleksibel.
Tapi penelitian sel induk embrio dilarang di banyak negara barat karena mengarah pada kematian embrio dan pembunuhan jiwa. Para ilmuwan sekarang sangat bergantung pada sel induk manusia dewasa yang rapuh dan sulit diolah berdasarkan teknologi yang ada. Apalagi sel induk manusia dewasa harus digunakan pada sel donor mereka sendiri untuk menghindari komplikasi.
Itulah sebabnya Dr. Robert Hariri, pendiri Celularity, melirik plasenta sebagai sumber sel punca. Menurut studi sel induk plasenta bisa membuat biaya terapi menjadi lebih murah. Sebagai perbandingan, terapi sel induk saat ini untuk kanker dihargai antara 300.000 sampai 500.000 Dolar AS. Biaya pengobatan mahal karena dokter harus menggunakan sel induk yang khusus dikembangkan untuk setiap pasien.
"Tak dapat dipungkiri bahwa kanker membutuhkan sel kekebalan buatan, rencana kami adalah membuat plasenta menjadi sumber sel kekebalan tubuh, kita bisa mendemokratiskan teknologi ini dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin," kata Hariri seperti dikutip CNBC.
Keabadian manusia pada tahun 2030?
Pada akhir bulan Februari Diamandis menulis dalam sebuah buletin email, "Saya bertanya kepada manusia terpintar yang saya tahu tentang prediksi mereka tentang teknologi selama 20 tahun ke depan," Salah satu ramalan yang dia tulis adalah bahwa manusia "akan dapat mencapai kelangsungan hidup di luar kecepatan untuk orang terkaya di dunia. "
Kelangsungan hidup yang dimaksud adalah harapan hidup manusia akan meningkat satu tahun setiap saat seiring bertambahnya usia.
"Potensi untuk bertahan hidup dengan menambahkan 20 sampai 30 tahun ke harapan hidup Anda sangat besar, karena pada akhirnya orang akan menggunakan uang hasil jerih payah mereka tidak hanya untuk hidup lebih lama, tapi untuk hidup lebih lama dan lebih sehat," kata Diamandis kepada CNBC.
0 Response to "Bagaimana Plasenta Bayi Bisa Membantu Miliarder Hidup Abadi?"
Post a Comment