Tragis , Guru SD Cabuli Muridnya Sendiri di Banjarnegara

Seorang guru sekolah dasar di Banjarnegara dengan inisial MH (56) di tahan oleh polisi karena tindakannya yang buruk untuk mencabuli muridnya sendiri. Bagaimana awal kasus ini terungkap?

Kepala Polisi Banjarnegara AKBP Nona Pricilia Ohei mengatakan kejadian tersebut terjadi pada 9 Januari 2018 saat korban memberitahukan  kepada ibunya di rumah. Saat itu, guru dengan status pegawai negeri melakukan tindakan kejamnya di lingkungan sekolah di UKS.

"Iming-iming sebelum menjalankan aksinya tidak ada, tapi setelah melakukan pelanggaran, pelaku memberi uang Rp 20 ribu kepada korban," katanya kepada wartawan di Mapolres Banjarnegara di Jalan Pemuda, Jumat (2/2/2018).

MH adalah guru kelas empat SD. Saat dimintai keterangan terkait apakah adanya korban lain , Nona mengatakan sampai saat ini belum ada peningkatan jumlah korban penganiayaan oleh pelaku MH.

"Untuk korban lainnya, berdasarkan pembangunan sementara tidak ada (korban lainnya), dan ini dilakukan sekali di ruang UKS," katanya.

Sebagai hasil dari tindakan tersebut, MH adalah warga masyarakat Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun karena melanggar Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak. Namun, karena pelaku adalah seorang pendidik, hukumannya meningkat sepertiga.

"Karena pelaku ini adalah seorang guru atau pendidik ancaman hukuman plus sepertiga," jelasnya.

Kepada polisi, MH mengaku sering makan bersama anak didiknya. Sedangkan korbannya, menurut dia berasal dari keluarga miskin. Maka pada saat itu MH ingin memberi uang untuk membeli buku.

"Tapi ketika saya sendiri tidak ada orang lain saya malah khilaf, sebelumnya memang saya benar-benar berinisiatif membantu karena ada dua buku teks, sementara satu buku berharga Rp 10 ribu," kata MH.