Tisu Dagangannya Habis Terjual , Pak Deden Bersyukur

Kisah Viral Deden yang menjual tisu di JPO  menuai simpati masyarakat. Banyak yang membantu dengan membeli barang dagangannya hingga membantu menjual.

Pemantauan AFP di Stasiun JPO UI, Depok, Kamis (20/8/2018), pria berusia 46 tahun ini dibantu oleh beberapa mahasiswa yang mempviralkan cerita di media sosial. Ada sekitar 10 mahasiswa yang datang ke Pak Deden di Stasiun JPO UI.

Mereka sampai jam 13.40 WIB untuk membantu menjual tisu yang Pak Deden bawa cepat habis terjual. Tisu seharga Rp 2 ribu dan Rp 15 ribu.

Beberapa pembeli Tisu yang dijual oleh Pak Deden mengaku kasihan. Mereka juga takjub oleh Pak Deden yang terus berjualan meski sakit.

"Biasanya juga membeli tisu betul, karena ada simbol (laminating paper) tulisannya menjual tisu untuk 'membantu menyembuhkan rasa sakit saya' jadi saya membelinya, itu membuat saya juga melihat ayahnya tidak berpura-pura sakit," kata salah satu. mahasiswa UI bernama Inka.

Hal yang sama juga dikatakan oleh pembeli lain bernama Nana. Ia merasa kasihan dan hatinya bergerak untuk membeli tisu setelah melihat kondisi Pak Deden.

"Saya hanya ingin membantu karena ceritanya sudah tersebar di timeline medsos, saya merasa kasihan aja dan sementara ada rezeki kenapa tidak," katanya.

Sekitar pukul 14.20 WIB, tisu Mr Deden untuk menambah biaya pengobatannya telah habis. Padahal, meski tisunya sudah lenyap, masih ada beberapa warga yang meminta dan mau membeli tisunya.

"Alhamdulillah selesai," kata Pak Deden.

Karena ceritanya viral, ada juga penggalangan dana yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gunadarma bernama Fahmi Wahyu. Saat dilihat AFP di halaman kitabisa, Kamis (8/2) pukul 15.15 WIB, sumbangan yang telah terkumpul mencapai Rp 28 juta.

"Saya ingin hidup layaknya orang yang layak, ada tempat tinggal, cukup makan, kalau punya uang juga mau membantu orang yang susah," kata Pak Deden.