Sidang Gugatan Ponpes Al Zaytun Ditunda Puluhan Guru Kecewa

Peradilan perdananya atas 116 tuntutan hukum terhadap Yayasan Al Zaytun Pesantren Indonesia (YPI) ditunda. Sebanyak 86 guru yang hadir di pengadilan kecewa.

Sidang persidangan dilakukan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) di Pengadilan Negeri Bandung di Jalan Japati, Kota Bandung, Senin (12/2/2018). Sejumlah guru berpakaian putih bergabung di area pengadilan. Sejak pagi, para guru sempat melakukan aksi di depan pintu PHI. Master membentangkan spanduk yang memuat pertanyaan tentang keadilan sambil bernyanyi dengan lirik keadilan.

Setelah menunggu sekitar dua jam, hakim utama Waspin Simbolon terpaksa menunda persidangan.

Salah satu guru, Mustakim kecewa. "Kami kecewa, tapi yang lebih, mekanisme persidangan itu seperti itu, kami terima," kata Mustakim, salah satu guru sekaligus pengguggat.

Kehadiran para guru ini, kata Mustakim, tidak hanya menjaga persidangan. Kehadiran mereka sekaligus memberi kekuasaan kepada LBH Bandung. "Mereka datang sebagai kebutuhan, mereka ingin kejelasan, ingin tahu apa yang sedang terjadi," katanya.

Sementara itu, menurut Penasehat Hukum guru dari LBH Bandung Hardiansyah menyatakan bahwa penundaan persidangan yang dipimpin oleh hakim Waspin Simbolon adalah karena terdakwa dari Al Zaytun tidak hadir dalam persidangan. Jadi sidang perdana gugatan tersebut ditunda sampai 26 Februari 2018.

"Terdakwa belum hadir di persidangan, namun ketidakhadirannya belum membenarkan alasannya," kata Hardiansyah.

Seperti diketahui, 116 guru Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Ma'had Al-Zaytun Indramayu mengalami PHK sepihak. Para guru menggugat yayasan tersebut.

Dengan bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, gugatan tersebut dilakukan oleh guru Al-Zaytun ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (11/1). Tuntutan tersebut telah didaftarkan dengan nomor urut 11 / Pdt.Sus-PHI / 2018 / PN.Bdg.