Santunan Rp 147 Juta Di Berikan Kepada Keluarga Korban Jatuhnya Crane Di Matraman

Keluarga empat korban yang meninggal akibat runtuhnya sebuah derek di proyek pengembangan Double Double Track (DDT), Matraman, Jakarta Timur akan menerima dana asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan. Keempatnya adalah pekerja kontraktor dalam proyek pengembangan DDT.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, memastikan bahwa keluarga masing-masing korban akan mendapatkan total asuransi sebesar Rp 122,8 juta. Kompensasi akan dibagi menjadi 2 tahap.

"Dari tahap pertama yang akan diberikan setelah proses administrasi selesai dalam 1-2 hari nilainya Rp 115.000.000," kata Sugihardjo di Rumah Sakit Polisi Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/1).

Setelah itu, pada tahap kedua akan dicairkan sisa dana Rp 7.800.000. Hal itu dimaksudkan untuk membantu keluarga dalam proses pemakaman.

"Selanjutnya yang bisa diberikan segera setelah admin dinyatakan ini senilai Rp 7,8 juta sehingga bisa membantu proses pemakaman dan sebagainya," katanya.

Tidak hanya itu, keluarga korban juga akan mendapatkan bantuan dari Hutama Karya sebesar Rp 25.000.000 per orang. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban.

"Kami juga sudah mengkoordinasikan dan berterima kasih kepada Hutama Karya dan konsorsium yang terlibat dalam pengembangan ini juga memberikan kompensasi karena Rp 115 juta masih dalam proses, ini untuk korban 25 juta, per orang," pungkasnya.

Sebelumnya, derek pengembangan DDT di Matrraman, Jakarta Timur ambruk. Dua pekerja proyek tewas dalam kejadian ini dan dua lainnya meninggal saat berada di rumah sakit. Runtuhnya crane ini terjadi pagi ini sekitar pukul 17.30, Minggu (4/2).