Jadikan Macho Waria, Kapolres: Leluhur kami Tidak Ada yang Banci

Kapolda Aceh Utara AKBP Untung Sangaji perilaku laki-laki seperti banci di Indonesia rtidak ada sejak dahulu kala. Dia mencontohkan, di antara para pahlawan yang berperang melawan penjajah, tidak ada yang menjadi banci.

"Sejak nenek moyang kita, tidak ada banci, tidak ada pejuang kita yang berperang melawan penjajah banci, mereka perkasa," kata Untung.

Beruntung melihat mereka (yang banci) tertangkap dalam perilaku kebanciannya. Mereka bingung bagaimana cara menghilangkan tingkah lakunya.

"Saya pikir mereka terjebak dalam angin kebancian mereka, dan mereka ingin keluar dari gubuk itu tapi dia bingung, karena dia mencari uang dengan kegilaannya menjadi banci," kata Untung.

Dalam fenomena tersebut, ia mencoba menemukan banci di dua kecamatan di Aceh Utara, yaitu Lhoksukon dan Tanah Jambo Aye. Dia membawa mereka (censure) ke kantor polisi untuk melakukan pembinaan untuk menjadi manusia sejati sesuai dengan intinya.

"Mereka adalah saudara laki-laki saya juga, yang karenanya saya ingin mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih baik, kita tidak menyiksa atau mengucilkan diri dengan melakukan sesuatu yang sewenang-wenang, baik oleh orang-orang di luar Aceh," tambah Untung.

Untungnya, syukurlah, apa yang telah dia lakukan telah mendapat dukungan baik dari masyarakat Aceh. Karena itu, tindakannya telah disetujui oleh para ilmuwan.

Kabarnya, penangkapan waria tersebut dilakukan oleh aparat Polda Aceh Utara dan polisi Syariah Aceh Utara pada Sabtu (27/1) malam. Ada 12 waria yang diambil saat berada di salon di dua kecamatan di sana. Setelah ditangkap, mereka dibawa ke Polri dan dipelihara. Si waria telah memotong rambutnya dan mengenakan pakaian pria.