Ini Tanggapan Manajemen Go-Jek Terhadap Driver yang Lecehkan Penumpang

Manajemen Go-Jek menanggapi kasus pelecehan seksual terhadap penumpang ABK (28). Pihak Go-Jek sendiri telah memotong kemitraan dengan Dimas, pemilik akun tersebut dan kemudian digunakan oleh tersangka Angrizal Noviandi (30).

"Kami tidak dapat mentolerir kejadian ini dan telah mengakhiri hubungan kemitraan dengan pemilik akun yang digunakan oleh pelaku dan kami juga menyampaikan keprihatinan kami kepada para korban dan keluarga mereka," kata manajemen Go-Jek.

Manajemen berkeras bahwa tindakan tersebut sangat bertentangan dengan prinsip utama Go-Jek. Hal ini juga dianggap melukai dedikasi ratusan ribu mitra pengemudi lainnya yang terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.

Manajemen Go-Jek tidak akan mentolerir tindakan kriminal yang melibatkan mitranya. Manajemen Go-Jek juga siap bekerja sama dengan polisi untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Kami secara intensif terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan kasus ini," tambahnya.

Selanjutnya, manajemen Go-Jek memohon kepada mitranya untuk tidak menyalahgunakan akun mereka. "Penyalahgunaan akun mitra bisa mendapat sanksi tegas sampai penghentian kemitraan dan / atau pelaporan ke pihak berwenang," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pelecehan seksual ini terjadi pada Senin (12/2) dini hari lalu. Angrizal melakukan tindakannya yang kejam saat mengantarkan korban ke daerah Bandara Soekarno-Hatta.

Sepanjang jalan, tersangka mengeluarkan mobilnya dari jalan bebas hambatan dan menuju ke tempat yang sepi. Korbannya, yang sudah tertidur saat dalam perjalanan, terbangun dan menemukan mobil itu sudah keluar dari tol.

Di tempat sepi, korban ditangkap oleh tersangka. Saat hendak diperkosa, dalam keadaan takut, korban akhirnya membuat strategi dengan mengaku kepada pelaku bahwa ia hamil 2 bulan.

Tersangka melepaskannya di tempat yang sepi. Tapi sebelumnya, tersangka membawa ponsel korban untuk menghapus jejaknya.