Bandar Domino Online

Bikin KTP Bandung Diminta Rp 800 Ribu , Curhatan Warga Tuna Netra Bikin Miris

Bikin KTP Bandung Diminta Rp 800 Ribu , Curhatan  Warga Tuna Netra Bikin Miris



Heri Purnomo (33), orang buta dari Kota Bandar Lampung mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat ia ingin mengurus dokumentasi kepindahannya untuk menjadi warga Bandung.

Insiden tersebut berawal saat Heri yang tinggal di RT 6 RW 3, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, mengakhiri kontrak kerja pada tanggal 9 Januari di Klinik Shiatsu Wyata Guna, Kota Bandung. Sejak saat itu ia tidak lagi memiliki penghasilan tetap untuk kehidupan sehari-hari dan kuliah.

Beruntung, di tempatnya belajar di Universitas Islam Bandung (Unisba) ia mengenal seorang Dekan yang juga seorang langganan di Wyata Guna. Dekan kemudian mengusulkan kepada Wakil Rektor untuk membuat klinik shiatsu untuk dikelola oleh Heri.

"Kampus telah sepakat untuk menyediakan tempat dan peralatannya, dan saya dan teman-teman saya di Wyata Guna akan bekerja, tapi untuk satu-satunya rintangan adalah kartu identitas sebagai warga kota Bandung," kata Heri sambil menceritakan di Unisba. Kampus, Selasa (20/6/2018).

Untuk kelancaran hal itu Heri memutuskan untuk pindah ke warga Kota Bandung dengan mengurus dokumen kepada Ketua RT setempat bernama Suryaman. Saat pengajuan tersebut langsung meminta Heri uang Rp 800 ribu.

"Kalau enggak ada Rp 800 ribu, tidak apa-apa setengahnya dulu biasa dikatakan," kata Heri meniru kata-kata Suryaman saat itu.

Heri yang tidak mau memberikan uang terus mencari jalur formal melalui Suryaman. Setelah beberapa hari Heri rupanya tidak dilayani dengan alasan Suryaman sedang sibuk.

Bahkan pada suatu saat Heri yang mencoba kembali ke Suryaman malah kecewa karena dokumen yang telah diserahkan tiba-tiba kembali. Bahkan surat lamaran dari kelurahan untuk diisi oleh Suryaman pun tidak terisi.

Hitsqq.link agen poker bandar domino online judi domino poker online terpercaya indonesia

"Itu terjadi bahwa dia (Suryaman) adalah salah satu petugas Kementerian Sosial di Wyata Guna juga. Saya melapor ke atasannya dan kemudian dia dipanggil, namun tetap keukeuh tidak mau mengurus alasan saya Pakai alamat Wyata Guna adalah sebuah institusi, padahal banyak teman saya yang membayarnya Rp 800 ribu diurus dengan alamat yang sama, "katanya.

Atasan Lucky Suryaman yang Ernawati ingin membantunya mengurus kepindahannya. Karena Erna menilai alasan Heri pindah adalah bekerja dan mengajak teman buta lainnya untuk bekerja di klinik yang akan mulai dirintis di Unisba.

"Alhamdullilah masih ada yang bisa dipercaya dan tidak bermental korup," katanya.

Hingga saat ini Heri masih menunggu proses formal yang dibantu oleh Ernawati. Dia berharap dokumen akan segera selesai sehingga lisensi klinis bisa cepat keluar.

"Saya harap proses perpindahan ini bisa berjalan lancar tanpa melalui proses tersebut (korup), karena jika klinik bisa lari setidaknya akan ada 14 orang yang bekerja dan ini mengurangi jumlah pengangguran," kata pria Tarbiyah yang masih ada dan Pelatihan Guru Pendidikan Agama Islam Semester 2 itu.

Sementara Kepala Kecamatan Cicendo Fajar Kurniawan berjanji akan menindaklanjuti informasinya. Karena seharusnya tidak ada tindakan pejabat daerah yang menyulitkan dan mengakibatkan pungutan liar.

"Ini adalah gaya lama, seharusnya tidak ada yang namanya, kita harus memberikan pelayanan terbaik," kata Dawn saat dikonfirmasi melalui telepon.

http://hitsqq.link/app/Default0.aspx?ref=11122017&lang=id


0 Response to "Bikin KTP Bandung Diminta Rp 800 Ribu , Curhatan Warga Tuna Netra Bikin Miris"

Post a Comment