TKW Asal Sukabumi Diduga Korban Pembunuhan di Abu Dhabi

Nurul Binti Daroji (30) Pekerja Wanita (TKW) dari Kampung Sampalan RT 01 RW 08 Desa Bojong Galing, Kabupaten Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga menjadi korban pembunuhan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).

Keluarga tersebut mendapat Nurul menjadi korban pembunuhan seseorang berinisial LS yang mengaku sebagai pekerja migran Indonesia yang juga bekerja di Abu Dhabi. LS hanya mengatakan jika Nurul meninggal sebagai korban pembunuhan, kronologi lengkap masalahnya sendiri keluarga belum jelas.

"Pada tanggal 22 Desember 2017, keluarga tersebut diberi tahu oleh seseorang yang berinisial LS. Dengan penerapan pesan tersebut, dia mengatakan kepada saya bahwa Nurul telah meninggal karena dia terbunuh. Menurut Ls, ada 5 korban dan dua di antaranya adalah warga negara Indonesia, salah satunya adalah Nurul, kata Alie (32) paman korban melalui telepon dengan AFP, Rabu (31/1).

Tidak percaya dengan kabar tersebut, keluarga kemudian mengecek dengan menghubungi Kedutaan Besar di Abu Dhabi. Melalui aplikasi pesan singkat keluarga kemudian menghubungi petugas Kedutaan Besar.

"Kedubes Indonesia mengonfirmasikan jika Nurul meninggal, ketika saya bertanya apakah mereka adalah korban pembunuhan mereka, mereka tidak memberi tahu kami lebih detail, tentu saja kami bingung," lanjut Ali.

Ali juga mengaku dikirimi foto paspor keponakannya oleh KBRI untuk memastikan korbannya memang keluarganya. "Mereka mengirim paspor foto, saya kirim copy (fotokopi) memang benar Nurul," tambahnya.

Tidak sampai di sana, Ali dan keluarga korban kemudian pergi ke kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk lebih mengonfirmasikan berita tersebut lagi.

"Kami dibawa oleh Kementerian Luar Negeri ke kantor DVI Polri di Jakarta, segera membawa sampel DNA dari Bapak / Ibu Korban, dengan alasan untuk mencocokkan DNA Keluarga dengan korban, maka Polisi DVI berjanji kepada kami bahwa itu akan selesai dalam waktu 3 minggu sampai hari ini belum ada hasilnya, "beber Alie.

Keluarga sekarang berharap tubuh Nurul akan dipulangkan serta kejelasan tepat mengenai kematiannya. "Kondisi terakhir itu sehat, jika ada yang salah dengan kesakitan komunikasi dengan keluarganya, maka saya kaget saat kabarnya meninggal," pungkasnya.