Terima Suap Rp 1,7 M, Kepala Staf Presiden Sri Lanka Ditangkap

Seorang kepala staf kepresidenan Sri Lanka ditangkap oleh polisi setempat atas kasus-kasus korupsi. Pejabat tinggi ditangkap saat menerima suap dari investor asing.

Seperti dilansir AFP, Jumat (4/5/2018), pejabat tinggi yang ditangkap bernama IHK Mahanama, yang menjabat sebagai Kepala Staf untuk Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena. Mahanama ditangkap bersama dengan suap 20 juta rupee Sri Lanka (Rp 1,7 miliar).

Komisaris Anti-Korupsi Sri Lanka, Neville Guruge, mengatakan bahwa suap itu diduga terkait dengan perolehan tanah negara untuk sebuah perusahaan swasta yang memproduksi gula. Suap itu diduga diberikan oleh investor asing.

Guruge mengatakan investor domestik dari India mengeluh kepada pemerintah bahwa Mahanama dan Direktur Korporasi Kayu Piyadasa Dissanayake menuntut suap kepada mereka. Dissanayake juga ditangkap oleh polisi.

"Kami menangkap mereka saat menerima uang di sebuah hotel di Kolombo," kata Guruge kepada AFP, mengacu pada Mahanama dan Dissanayake. "Mereka menerima seperlima dari total (suap) ketika mereka ditangkap," tambahnya.

Seorang penyelidik polisi setempat mengatakan bahwa suap 20 juta rupee Sri Lanka adalah pembayaran pertama dari total 100 juta rupee Sri Lanka (Rp 8,8 miliar) untuk diberikan kepada Mahanama dan Dissanayake. Seorang sumber yang akrab dengan kasus itu mengatakan kedua pejabat awalnya menuntut suap 540 juta rupee, sebelum menurunkannya menjadi 100 juta rupee.

Menanggapi penangkapan ini, Presiden Sirisena memerintahkan pemecatan segera terhadap dua pejabat tinggi. Dia juga menegaskan penangkapan Mahanama dan Dissanayake dilakukan oleh komisi antikorupsi independen yang dibentuk setelah ia menjabat pada Januari 2015.

"Saya lega bahwa kami dapat menciptakan lingkungan di mana penegak hukum dapat melakukan tugas mereka tanpa rasa takut," kata Presiden Sirisena dalam sebuah pernyataan.

Mahanama terdaftar sebagai pejabat publik dengan peringkat tertinggi yang ditangkap di bawah pemerintahan Presiden Sirisena yang berjanji untuk memerangi korupsi.