Tembak Mati 3 Bandar Narkoba, Kapolda: Masuk Sumsel Kami Basmi

Untuk kedua kalinya Polda Sumatera Selatan mengungkapkan sirkulasi obat di SMB II Airport Palembang. Dari dua kasus, 10 pelaku ditangkap dan 3 dari mereka ditembak mati.

Dari catatan detikcom, Senin (30/4/2018), peredaran barang haram itu pertama kali terungkap pada Kamis (22/3). Keamanan Bandara SMB II menggagalkan paket-paket berisi sabu seberat 3 kg dan 4.950 butir ekstasi.

Tidak diketahui siapa pemilik barang, bandara langsung diserahkan ke Direktorat Narkoba. Hanya butuh waktu 3 minggu, tim menemukan pemilik barang di salah satu hotel di Surabaya. 6 Pelaku dijamin dan 7 kg shabu.

"Para pelaku adalah jaringan 3 kg shabu yang digagalkan oleh Bandara Palembang pada 22 Maret. Dari hasil pengembangan terdeteksi keberadaan para pelaku di Surabaya dan akan bertransaksi lagi dengan jumlah besar," kata Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Zulkarnain. Adinegara.

Tidak sampai di sana, jaringan tersebut kembali mencoba mengirim paket sabu 5 kg pada Sabtu (28/4) melalui bandara yang sama. Item ini dikemas dalam sebungkus bubuk kopi, tetapi berhasil digagalkan lagi.

Seorang pelaku, Nurdiansyah ditangkap di bandara ketika akan ke Balikpapan menggunakan pesawat Batik Air. Kepada polisi, Nurdiansyah membuka suaranya dan polisi berhasil menangkap ketiga aktor lainnya, Alvin, Michael dan Erwin.

"Setelah Nurdiansyah mengamankan bandara, tim langsung mengejar pelaku lain. Malam itu tim juga menemukan pelaku Michael, Alvin dan Erwin yang ingin mengungsi ke Tanjung Api-Api, Banyuasin," kata Zulkarnain.

Meski tertangkap, ketiganya ikut berperang dan berusaha merebut senjata polisi. Polisi dipaksa mengambil tindakan tegas dan menembak ketiga pelaku pada Sabtu (28/4).

"Ketika ditangkap, ketiga pelaku bertempur dan merebut senjata para perwira, dipaksa ditembak dan mati dalam perjalanan ke rumah sakit. Kami tidak boleh mentolerir bandara yang masuk ke Sumsel, semua sikat," katanya.

Seperti Kapolda, Zulkarnain mengaku akan menindak setiap kota yang masuk ke Sumatera Selatan. Bahkan ancaman ini bukanlah isapan jempol belaka, mengingat ini telah terbukti dengan menembak Michael, Alvin dan Erwin.