Wakapolda Metro: Lapor Jika Ada Calo di Seleksi Polri 2018

Kapolda Metro Jaya Brigjen. Jenderal Purwadi memastikan bahwa proses seleksi calon Polri pada tahun 2018 adalah bersih dan transparan. Purwadi juga mengundang warga untuk melaporkan jika ada orang yang melakukan tindakan curang dalam proses penerimaan.

"Tolong kalau ada calo, petugas yang mengaku, segera laporkan ke kami," kata Purwadi di gedung Puri Ardya Garini Halim, Jakarta Timur, Jumat (13/4/2018).

Purwadi menegaskan bahwa individu-individu ini akan ditindaklanjuti jika terbukti melakukan tindakan yang dilarang. Sanksi kriminal dan sanksi etika akan dikenakan pada orang tersebut.

"Kami akan menindaklanjuti, kami melihat pelanggarannya, hukum pidana, kode etik dan disiplin," ia menegaskan.

Selain itu, Purwadi memastikan tidak ada calon siswa 'deposit'. Dia mengatakan seleksi dilakukan atas dasar kompetensi calon siswa.

"Itu karena pakta integritas itu tidak benar (tentang memo) bahwa semua tahun itu, tetapi banyak orang yang tidak bertanggung jawab, atau penembak di atas kuda, mereka tidak melakukan kegiatan itu, maka mereka berjanji, tidak percaya orang itu siapa yang melakukan ini, "katanya.

Pada kesempatan ini, Purwadi sebelumnya telah menandatangani pakta integritas dalam konteks penerimaan bersatu calon Polri pada tahun 2018. Tidak hanya calon mahasiswa, pakta integritas juga ditandatangani oleh panitia seleksi dan calon orangtua.

Dalam penerimaan tahun ini, ada 5.340 calon mahasiswa yang mengikuti seleksi. Jumlahnya terdiri dari seleksi kompetensi Akpol, Bintara, Bintara, dan Tamtama.

Purwadi berharap proses seleksi berjalan dengan baik, bersih dan transparan. Hal ini juga dilakukan sesuai dengan kebijakan Polri, yang profesional, modern, dan dapat diandalkan.

"Di mana Polri diharuskan melakukan kegiatan sesuai dengan kebijakan promotor, saya harap seleksi ini berjalan dengan baik. Kami melibatkan pihak eksternal, baik dari akademisi dan sebagainya," kata Purwadi.

Dalam acara tersebut, Purwadi memimpin pembacaan pakta integritas untuk mewujudkan Polisi yang bersih, transparan dan akuntabel, dan humanis (SATAN). Salah satu poin yang ditekankan dalam penerimaan adalah pelarangan rekayasa data, korupsi, dan nepotisme.

"Dilarang mengubah, insinyur, dan melakukan penyimpangan lain dalam melaksanakan penilaian atau pemeriksaan kepada anggota Polisi pada 2018," kata pakta integritas Purwadi dan diikuti oleh semua komite, peserta dan orang tua.