Diduga Bunuh Diri , Siswa SMP Jatuh dari Kapal di Selat Bali

kanalbali.com - Seorang siswa tur SMPN 16 Malang jatuh dari kapal di Selat Bali pada Sabtu (28/4) pagi. Mahasiswa bernama Firdan (15) itu jatuh dari kapal yang sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapan, Banyuwangi, ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Sumber mengatakan korban tampak menyendiri dan duduk di tepi geladak sebelum jatuh ke laut. Teman Firdan memanggilnya, tetapi tidak ada jawaban. Dia baru saja pergi dan menyendiri, bahkan terlihat gugup karena sempat melihat ke kanan dan ke kiri.

Dari informasi itu, dugaan bahwa Firdan tanpa sengaja menjatuhkan dirinya ke laut. Tuduhan itu diperkuat oleh status terakhirnya di akun media sosial sekitar pukul 22.37, tidak lama sebelum ia jatuh ke laut.

Dalam status itu, Firdan menulis, "Hari terakhir, terima kasih untuk segalanya, goodbay (merah: selamat tinggal) dunia".

Dari informasi yang dikumpulkan disebutkan, korban bersama teman-teman sekolahnya dari Malang menggunakan bus nomor polisi K 1568 BM yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang dengan Motor Vessel Crossing (KMP) Karya Maritim 3.

Sekitar pukul 23:40 WITA, kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Sekitar 20 menit kemudian, korban yang berada di dek kapal tiba-tiba jatuh ke laut Selat Bali.

Sejumlah orang yang melihat kejadian itu langsung meminta bantuan dari awak kapal dan mencari di sekitar lokasi korban itu segera dilakukan. Namun, selama sekitar 40 menit pencarian tidak ditemukan. Kemudian para kru memutuskan kapal bersandar di Pelabuhan Gilimanuk untuk mengoordinasi degan Syahbandar Gilimanuk party.

Kapolsek Gilimanuk Sea Region Kompol I Nyoman Subawa ketika dikonfirmasi membenarkan kecelakaan laut. Namun lokasi kecelakaan itu berada di perairan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun, ia berkoordinasi dengan Polair, Basarnas, dan pihak terkait di Banyuwangi untuk melakukan pencarian. Upaya pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu (28/4) dini hari dengan menyisir perairan Gilimanuk. Namun hingga Sabtu sore korban belum ditemukan.

Polisi Polair Jembrana Iptu Polisi Edy Waluyo, ketika dikonfirmasi secara terpisah, mengatakan ia telah mengerahkan 6 personil untuk melakukan pencarian dengan anggota Angkatan Laut dan Basarnas. Pencarian dilakukan sejak Sabtu pagi menggunakan 2 unit Polair tipe C2 dan 1 unit rigit perahu karet Basarnas.

"Sampai sore ini korban belum berhasil kami temukan. Tapi kami terus melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan. Semoga korban cepat kami temukan," kata Edy.