Anies Baswedan Langsung Setuju , Dirut Dharma Jaya Resmi Mundur

Marina Ratna D. Kusumajati mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya. Dia menyerahkan surat pengunduran dirinya pada 16 April 2018 dan segera disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Surat balasan juga tertanggal 16 April 2018 yang ditandatangani oleh Kepala Badan BUMD DKI Jakarta Yurianto, berdasarkan arahan Gubernur Anies Baswedan.

Rencana pengunduran diri Marina telah mencuat sejak Maret lalu menyusul anggaran kewajiban pelayanan publik (PSO) yang tidak pernah cair.

"Memperhatikan arahan Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 16 April 2018 atas surat Anda April 2018 tentang Permohonan Pengunduran Diri, dengan ini disampaikan bahwa permohonan pengunduran diri Anda pada prinsipnya dapat disetujui," kata Yurianto dalam Surat Persetujuan Penarikan Marina.

Marina mengatakan, surat pengunduran dirinya diserahkan langsung kepada Anies Baswedan pada tanggal yang sama dengan suratnya. "(Surat persetujuan) saya terima satu hingga dua hari setelah surat pengunduran diri saya masuk," katanya kepada Tempo melalui pesan singkat tadi malam, Jumat, 27 April 2018.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga membenarkan soal pengunduran diri Marina. "Ya, Bu Marina sudah mengajukan surat pengunduran diri dan sudah diterima oleh Bapak Anies dan saya," kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, 27 April 2018.

Dalam surat Yurianto juga disebutkan bahwa Marina diminta untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya selama satu bulan sejak 17 April 2018 untuk memastikan keberlangsungan manajemen perusahaan.

"Dalam manajemen perusahaan agar Anda tetap mengikuti prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik," kata Yuri.

Yuri menjelaskan bahwa proses pemecatan Marina mengacu pada Peraturan DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 1985 tentang Perusahaan Daerah Dharma Jaya DKI Jakarta dan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BUMD dan Perusahaan Patungan.

Sebelumnya, Marina mengeluhkan PSO tidak cepat cair, tetapi dana Rp 41 miliar itu harus segera digunakan untuk membeli stok ayam bagi pengguna Smart Card Jakarta (KJP) Plus dan melunasi utang kepada pemasok ayam.

Dana PSO akhirnya cair setelah pejabat BUMD yang ditunjuk oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu protes. Namun, Dharma Jaya mengganti dana yang harus cair satu bulan hingga tiga bulan. Marina juga mengusulkan pengunduran diri ke Anies Baswedan.