Zaini Tetap Dipancung di Arab Saudi Meski Jokowi 3 Kali Melobi

Migrant Care menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan permohonan tiga kali untuk membebaskan pekerja migran dari Madura, Muhammad Zaini Misrin Arsyad, yang dijatuhi hukuman Pancung di Arab Saudi. Jokowi bahkan 2 kali dikirim langsung ke Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

"Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, permintaan pengampunan juga dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi pada bulan September 2015 dan juga saat kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada bulan Maret 2017," kata Direktur Migrant Care Wahyu Susilo melalui pernyataan tertulisnya, Senin (19/3/2018).

Setelah mengantarkan langsung ke Raja Salman, Jokowi juga sempat mengirim surat ke Kerajaan Arab Saudi. Surat tersebut meminta pekerja migran terancam hukuman mati di Arab Saudi untuk dibebaskan.

"Akhirnya, pada bulan November 2017 Presiden Jokowi kembali mengirim surat permintaan pembebasan kasus Muhammad Zaini Misrin (dan kasus pekerja rumah tangga migran terancam hukuman mati)," katanya.

Zaini dieksekusi pada hari Minggu (18/3) pukul 11.30 waktu setempat. Sebelum Zaini, ada Yanti Iriyanti, Ruyati, Siti Zaenab, dan Karni yang telah dieksekusi mati.

Zaini mengeksekusi hukuman pemenggalan kepala di Arab Saudi. Zaini dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan membunuh majikannya.

Wahyu mengatakan Zaini mendapat tekanan dari otoritas Saudi untuk mengakui kasus tersebut. Hal ini berlanjut sampai hukuman mati dijatuhkan pada tanggal 17 November 2008.

Dalam menghadapi proses hukum, Zaini hanya ditemani oleh seorang penerjemah dari Arab Saudi. Ironisnya bagi Zaini, penerjemah tersebut juga memaksanya untuk mengakui kasus pembunuhan yang dituduhkan kepadanya.