Artis Lyra Virna Di Tetapkan Sebagai tersangka Kasus ITE

Upaya mediasi persekongkolan umrah antara seniman Lyra Virna dan Lasty, selaku pemilik ADA Tour and Travel, berakhir buntu. Penyidik ​​Cyber ​​Crime Subdit Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga mengatur artis Lyra Vrna sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan dalam UU ITE.

"Ya sudah diupgrade sebagai tersangka," kata Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Argo mengatakan penentuan tersangka tersebut dilakukan setelah penyidik ​​melakukan perebutan kasus tersebut. Polisi juga memiliki bukti dalam menetapkan tersangka.

"Saksi ahli menyebutkan memenuhi unsur pidana," tambahnya.

Lyra didakwa dengan Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Tidak diketahui apakah Lyra akan ditahan atau tidak.

Sebelumnya, Lyra dilaporkan oleh Lasty ke Polda Metro Jaya karena diduga melakukan penghinaan melalui media sosial. Lyra melaporkan setelah curhat tentang perjalanan Umrahnya melalui ADA Tour dibatalkan.

Pengacara Lyra, Razman Arief Nasution, mengatakan kliennya dilaporkan atas tuduhan penghinaan melalui media elektronik (ITE). Padahal, menurut Razman, kliennya hanya mencurahkan keluhan tentang penarikan uang dari agen perjalanan yang belum sepenuhnya dikembalikan oleh panitia.

"Klien saya mendapat telepon kedua kemarin, menurut penyidik ​​telah menaikkan statusnya ke penyelidikan. Saya mengatakan, jika telah diselidiki, berarti Lyra menduga tersangka dong, kata penyidik, 'Ya Bang'," Razman menjelaskan. , Selasa (10/10/2017).

Razman mengatakan bahwa keluhan Lyra pada media sosial bukan tanpa sebab. Selain pengembalian uang haji yang tertunda, Razman mengatakan, biro wisata dan perjalanan disebut bermasalah.

"Kalau tidak mendapat izin dari Kementerian Agama, dia hanya mendapat izin dari Dinas Pariwisata Bekasi saja," kata Razman.