Bandar Domino Online

Pemkab Lamongan tidak membutuhkan beras impor , karena telah memasuki masa panen

Pemkab Lamongan tidak membutuhkan beras impor , karena telah memasuki masa panen

Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menolak masuknya beras impor ke wilayahnya, karena sudah mulai memasuki masa panen di sejumlah lokasi. Selain itu, stok beras di Lamongan masih cukup sampai panen.

"Biarkan petani menikmati kemakmuran, tapi kenaikan harga ini tidak akan bertahan lama, juga akan turun dengan sendirinya saat panen," kata Bupati Lamongan Fadeli di Lamongan seperti dikutip Antara, Rabu (24/1).

Fadeli menjelaskan, kawasan ini mengalami kelebihan beras, dengan panen pada 2017 mencapai hampir 1,1 juta ton gabah kering (GKG).

Hitsqq.link agen poker bandar domino online judi domino poker online terpercaya indonesia

Dia memperkirakan pada 2018 akan ada 58.455 hektare padi yang panen, dan panen akan berlangsung hingga April 2018. Dengan produktivitas 2017 mencapai 6,9 kwintal per hektar, pada bulan April 2018 diperkirakan Lamongan akan mampu menghasilkan hingga 403.399 ton GKG.

"Dengan mempertimbangkan butiran untuk kebutuhan benih dan konsumsi, Lamongan masih surplus sekitar 700 ribu ton gabah, yang berarti setara dengan surplus 460 ribu ton beras," tambahnya.

Sementara berdasarkan data dari Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Lamongan, harga gabah kering giling saat ini antara Rp 6.200 sampai Rp 6.400 per kilogram.

Sedangkan untuk beras kualitas medium, tidak ada kenaikan harga lagi selama seminggu, dan di pasar Sidoharjo dan Mantup harganya Rp 10 ribu per kilogram, dan di Pasar Babat Rp 9.500 per kilogram dan Pasar Blimbing dijual dengan harga Rp 11 ribu per kilogram. .

http://hitsqq.link/app/Default0.aspx?ref=11122017&lang=id



0 Response to "Pemkab Lamongan tidak membutuhkan beras impor , karena telah memasuki masa panen "

Post a Comment