Apa Itu Penyakit Stunting Sampai Jokowi Berencana ke Cianjur?

Presiden Joko Widodo akan mengunjungi Cianjur untuk meninjau penanganan penyakit stunting karena wilayah ini termasuk dalam daftar nasional tertinggi untuk penyakit ini, kata Kepala Seksi Kesehatan dan Gizi Keluarga Cianjur Teni Hernawati kepada wartawan hari ini.

Teni mengatakan stunting merupakan perhatian utama karena secara nasional angka tersebut adalah 37 persen, sedangkan batas WHO untuk penyakit ini adalah 20 persen. Fakta yang membuat pemerintah pusat beralih untuk menekan jumlah stunting.

Stunting adalah kondisi anak yang memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya karena kurangnya asupan nutrisi dalam waktu lama karena dampai pemberian pakan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Menurut Teni, dari 210.750 balita di Cianjur, 35,7 persen di antaranya menderita stunting. Angka ini diketahui dari hasil pemeriksaan berat badan, tinggi dan kondisi bayi selama imunisasi dan program lainnya. "Sebenarnya bisa jadi lebih karena banyak orang tua tidak rutin menimbang berat badan dan mengukur tinggi anak mereka di Puskesmas atau Posyandu," kata Teni.

Cianjur menjadi salah satu kota yang memasuki kuartal pertama penanganan stunting. Karena itu, menurut Teni, Presiden Joko Widodo juga akan langsung ke Cianjur untuk meninjau penanganan stunting.

"Informasi yang kami terima antara minggu pertama dan kedua Presiden ke Cianjur akan dibahas dalam pertemuan provinsi, minggu ini merencanakan Kementerian Kesehatan untuk memeriksa kesiapan di Cianjur," kata Teni.

Cianjur sekarang mendorong orang tua untuk secara sadar memenuhi asupan gizi saat anak masih dalam kandungan atau pascalahir, tepatnya selama 1.000 hari pertama kehidupan karena pada masa keemasan malnutrisi dapat membuat anak-anak menderita stunting.

Faktor keturunan keluarga pendek, hanya 5 persen yang membuat anak bertubuh pendek, sementara asupan gizi kurang menjadi faktor yang semakin mempengaruhi anak-anak yang menderita stunting.

"Tidak perlu makanan mahal untuk pemenuhan nutrisi, hanya makanan murah tapi bergizi," kata Teni.

Teni menjelaskan, tingkat stunting cukup tinggi untuk membuat Cianjur memasuki 100 kabupaten dan kota yang diintervensi oleh pemerintah pusat dalam menangani stunting. Dari 1.000 desa dengan perhatian khusus, sepuluh di antaranya berada di Cianjur.

"Ada 12 kabupaten / kota lainnya (di Jawa Barat) yang juga menjadi pusat perhatian dan akan mendapat intervensi penanganan," kata Teni.