Apes Beli Smartphone Mahal di Olshop,Malah Yang Di dapat Tisu Basah

Saat ini banyak orang memilih untuk membeli barang secara online karena lebih mudah. Harganya terkadang jauh lebih murah.

Dengan belanja online, pembeli hanya perlu memesan barang dari ponsel atau komputer, lalu membayar dengan sistem transfer.

Tapi ternyata, tidak semua pembelian online berjalan seperti yang diharapkan. Karena itu, ada beberapa pedagang online nakal saat mendapat pesanan dari pelanggan.

Baru-baru ini, seorang Malaysia muda, Ivan Leiw, berbagi penyesalannya saat membeli barang melalui situs belanja online yang populer.

Bukan hanya barang yang dipesan tidak sampai kepadanya, tapi dia benar-benar telah tertipu mentah.

Menurut Ivan Liew, ia membeli smartphone Samsung Galaxy Note 8 dari dealer di situs belanja online pada 12 Desember tahun lalu.

Namun saat menerima dan membuka barang yang dibeli, ia hanya menemukan dua paket tisu basah!

Ivan mengatakan, smartphone itu dijual dan dikirim oleh situs belanja online itu sendiri.

Dia juga mengaku sudah membayar RM3219, setara Rp11,2 juta, melalui kartu kredit.

"Pada tanggal 15 Desember, sekitar pukul 13.00, saya melacak paket pengiriman dan menyebutkan masih dalam proses pengiriman.

"Tapi pada hari yang sama, sekitar pukul sembilan malam, saya kembali melakukan pelacakan dan mendapati statusnya telah berubah 'gagal dikirim'," katanya.

Anehnya, kata Ivan, ia menerima sebuah paket keesokan harinya yang disampaikan oleh seorang pria di sebuah mobil pribadi.

Begitu dia menerimanya, Ivan segera membuka bungkusnya. Tapi betapa terkejutnya Ivan mengetahui bahwa paket itu hanya berisi dua bungkus tisu basah.

Marah dengan menjadi korban penipuan, Ivan mengajukan laporan ke polisi dan menghubungi customer service untuk mengembalikan barangnya dan meminta uangnya.

Dia juga mengembalikan dua paket tisu basah ke situs belanja online.

Pada tanggal 16 Januari dia telah menghubungi layanan kurir untuk memastikan barang-barang yang dikembalikan ke situs belanja online telah diterima.

Namun, sampai hari ini, situs belanja online sepertinya berusaha menutup mulutnya. Mereka tidak segera melaporkan berita atau perkembangan kasus tersebut kepada Ivan.

"24 Februari ini bahkan dua bulan saya tidak mendapatkan informasi apapun dari situs belanja online. Saya tidak berpikir seperti ini, situs belanja online terkenal memperlakukan pelanggan mereka," katanya.