Presiden Kroasia yang Hangat Masih Jadi Sorotan Walaupun Piala Dunia Sudah Usai

Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarović, masih dalam sorotan kendati Kroasia kalah dari Prancis di final Piala Dunia 2018. Apa presiden pertama wanita Kroasia ini?

Seperti dilansir The Guardian and The Sun, Selasa (17/7/2018), sosok Grabar-Kitarović banyak dipuji atas sikapnya yang dianggap hangat dan berbaur dengan publik saat menyaksikan timnas Kroasia berkompetisi di Piala Dunia 2018. di Rusia.

Ketika Kroasia kalah dari Prancis di pertandingan terakhir pada Minggu (15/7), Grabar-Kitarović tampil sebagai bintang. Momen ketika ia rela hujan-hujan dipalu direndam di podium, sambil berjabat tangan dan memeluk satu demi satu pemain timnas Kroasia dan Prancis, banyak ditinjau.

Laporan media mengatakan Grabar-Kitarović sangat keibuan saat memberikan dorongan kepada Kroasia yang kalah hanya 2-4 dari Prancis di final Piala Dunia 2018.

Perusahaan analisis Mediatoolkit yang berbasis di Zagreb, Kroasia, menyebut fokus 25 persen dari berita yang muncul ketika final Piala Dunia 2018 lebih difokuskan pada Presiden Kroasia daripada para pemain lapangan, termasuk pengiriman Golden Ball ke Luka Modric. Lebih dari 80 persen berita tentang Presiden Kroasia positif.

Banyak sikap sikap Grabar-Kitarovi yang menjadi sorotan. Diketahui bahwa ia sengaja meluangkan waktu untuk terbang ke Rusia untuk menyaksikan langsung setiap pertandingan tim nasional Kroasia. Grabar-Kitarović dikatakan hadir di Rusia bukan sebagai presiden, tetapi sebagai pendukung sepakbola. Tidak hanya itu, ia juga menuai pujian ketika terungkap bahwa ia terbang ke Rusia dengan biaya sendiri dan menggunakan penerbangan kelas ekonomi.

Grabar-Kitarović tidak pernah melewatkan pertandingan sepakbola internasional Kroasia di Piala Dunia 2018, kecuali selama semifinal melawan Inggris karena bentrok dengan KTT NATO di Brussels, Belgia. Sambil menonton pertandingan tim nasional Kroasia, ia juga tahu waktu menonton dari tribun biasa, bukan kursi VIP.

"Kehadirannya di Piala Dunia tentu dapat disebut sebagai video pra-pemilihan, dia menggunakan strategi PR untuk menjadi presiden rakyat, yang telah dilakukannya di Kroasia untuk waktu yang lama," kata wartawan dan pengamat politik Boris Dezulovic.

Grabar-Kitarović lahir 29 April 1968 di Rijeka, sisi Kroasia Yugoslavia. Wanita yang kini berusia 50 tahun itu telah mendaftar untuk program pertukaran pelajar saat masih di sekolah menengah. Selama setahun ia bersekolah di Los Alamos High School, New Mexico, Amerika Serikat (AS).

Dia kemudian melanjutkan studinya di Zagreb, Wina, Washington DC dan Havard, sebelum menyelesaikan program doktoral di Kroasia sekitar 3 tahun yang lalu. Diketahui bahwa Grabar-Kitarović fasih berbahasa Kroasia, Inggris, Spanyol dan Portugis. Dia juga mengerti bahasa Jerman, Prancis, dan Italia.

Grabar-Kitarović menjabat sebagai Presiden Kroasia, tepatnya presiden keempat, sejak 2015. Ia mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden Kroasia. Sebelumnya ia bekerja sebagai Duta Besar Kroasia untuk Amerika Serikat dan Asisten Sekretaris Jenderal NATO.

Bergabung dengan partai konservatif Croatian Democratic Society (HDZ) sejak 1993, ia memegang berbagai posisi termasuk penasihat Kementerian Luar Negeri. Dia menampilkan dirinya sebagai wajah HDZ yang 'dipoles'. Dalam beberapa tahun terakhir, HDZ dihadapkan dengan skandal korupsi termasuk orang yang menyeret mantan Perdana Menteri Ivo Sanader.

Grabar-Kitarović telah menikah dengan Jakov Kitarović sejak tahun 1996. Keduanya memiliki dua anak. Putrinya, Katarina (17), adalah seorang juara skater junior tingkat nasional sementara putranya, Luka, lahir pada tahun 2003. Karena bentuk tubuhnya yang indah, sejumlah orang keliru menganggap diri mereka sebagai model Coco Austin dan bintang porno AS Diamond Foxxx.