YouTube diharuskan membayar miliaran dolar untuk video musik yang ditonton penggunanya. Keputusan ini diadopsi setelah Komite Urusan Hukum Parlemen Eropa mengeluarkan undang-undang hak cipta baru.
Keputusan ini tentu disambut baik oleh industri musik yang telah lama berpendapat bahwa YouTube mengeksploitasi perlindungan hukum longgar untuk video musik dan hanya membayar jumlah minimal untuk musisi dan label.
Dengan berlalunya undang-undang ini, platform video seperti YouTube harus mendapatkan lisensi untuk menampilkan video di platformnya.
"Proposal ini adalah kesempatan sekali-dalam-generasi untuk menciptakan keseimbangan baru di dunia online," kata Ketua Eksekutif Impala, Helen Smith, yang mewakili label musik, seperti dikutip oleh The Guardian, Jumat (22/6). / 2018).
YouTube diperkirakan memiliki 1,3 miliar pengguna yang menonton video musik secara teratur. Namun, YouTube membayar royalti kepada penerbit musik hanya seharga USD 856 juta (12 triliun Rupiah) per tahun atau hanya 67 sen dari setiap pengguna.
Adapun Inggris, royalti yang diperoleh oleh musisi dari penjualan 4,1 juta vinyl melebihi royalti yang diperoleh dari video musik yang ditonton 25 miliar kali di YouTube.
Royalti yang didapatkan musisi dari layanan streaming musik seperti Spotify juga jauh lebih besar. Dari 272 pengguna terdaftar sebagai pengguna premium, royalti yang dikumpulkan mencapai USD 5,6 miliar (79 triliun Rupiah) atau sekitar USD 20 (282 ribu Rupiah) per pengguna per tahun.
0 Response to "YouTube Diminta Bayar Royalty Video Music Miliaran Dolar"
Post a Comment