Ditlantas Polda Metro Jaya akan menerapkan tes psikologi untuk pelamar SIM (SIM). Sejumlah aspek, dari kemampuan menyesuaikan dengan kemampuan konsentrasi calon pengendara, akan dinilai melalui tes ini.
"Penilaian menggunakan bahan tes masalah seperti sejauh ini, sehingga ada beberapa pertanyaan di mana masalah telah mencakup beberapa aspek, dalam penilaian kesehatan spiritual, seperti bagaimana penyesuaian seseorang, bagaimana ketahanan kerja, bagaimana beradaptasi dengan lingkungan, cara menyesuaikan, keakuratan, kecerdasan, kemampuan konsentrasinya, "kata Kasi SIM Ditlantas Kompol Fahri Metro Metro Jaya Siregar saat dihubungi, Rabu (20/6/2018).
Pengendara harus memiliki setidaknya dua kemampuan, yaitu keterampilan keras dan keterampilan halus. Melalui tes psikologi ini, polisi ingin memastikan calon pengendara memiliki soft skill, yaitu kesehatan spiritual yang baik.
"Karena ini, kemampuan seseorang dapat diukur dari keterampilan keras, keterampilan teknis, dan softskill, jadi jika orang ingin menjadi pengemudi yang aman dan bertanggung jawab atau perilaku orang yang mengemudi yang aman dan bertanggung jawab, tolok ukur tidak hanya keterampilan yang sulit, bukan hanya dia mampu mengendarai kendaraan bermotor, tetapi juga soft skill, apakah dia memiliki kesehatan fisik dan spiritual, "katanya.
Selain itu, Fahri yakin tes psikologi ini dapat mengurangi jumlah kecelakaan di Jakarta. Pasalnya, dalam beberapa kasus, ia menyebut kecelakaan itu disebabkan oleh faktor psikologis.
"Sebelum kami mengeluarkan surat izin mengemudi, psikologi orang dan tubuh itu sehat sehingga tidak membahayakan dirinya dan orang lain," katanya.
Rencananya, persiapan tes psikologi simulasi akan digelar serentak di seluruh kantor Satpas pada Kamis (21/6) besok. Polisi mengambil institut psikologi untuk mengadakan tes.
Sebelumnya diberitakan, tes psikologi akan diterapkan pada orang yang ingin memperpanjang atau membuat SIM baru mulai 25 Juni 2018. Namun polisi belum menentukan kisaran biaya yang harus dibebankan kepada calon pengendara.
"Mulai 25 Juni 2018, memperbarui SIM dan membuat yang baru dengan tes psikologi," kata Komandan Polisi Polda Metro Jaya Fahri Siregar, Selasa (19/6).
0 Response to "Saat Warga Bikin SIM Ini Aspek yang Dinilai dari Tes Psikologi"
Post a Comment