Pengemudi: Mending Narik , Mogok Angkot di Bandung Tidak Jadi

Sejumlah angkot dan supir taksi di Kota Bandung pada Selasa (8/5/2018) pagi masih beroperasi normal. Sehingga tidak ada penumpang yang terlantar. Meski begitu, tim relawan masih memantau.

Sebelumnya ada isu driver yang tergabung dalam Container Alliance of Aspiration Transportation (WAAT) akan melakukan aksi mogok massa terkait keberadaan transportasi online.

Pemantauan AFP di sejumlah titik seperti di Wastukencana, Kebonjati, Stasiun Bandung dan Pasar Baru angkot dan taksi masih beroperasi secara normal. Tidak ada penumpang yang ditinggalkan seperti yang ditakuti pada saat terjadi pemogokan massal.

Salah satu sopir angkot Wawan (38) mengatakan ia telah beroperasi normal sejak pagi. Bahkan teman-temannya yang lain juga beroperasi dan tidak ada yang berpartisipasi dalam aksi mogok massal.

"Semua normal, memang kemarin ada undangan untuk melakukan pemogokan, tapi katanya enggak ada," kata sopir departemen Stasiun Hall-Sarijadi itu ditemui di Stasiun Terminal Bandung.

Sementara itu, Yudiansyah (30) mengaku tidak tertarik dengan aksi mogok massa. "Dari demo mending narik (angkot), demo mah bisbol bisa uang, apalagi sekarang ini lagi-lagi penumpang sulit," kata pengemudi Cisitu-Tegalega itu.

Plt Ketua Koperasi Pengusaha Transportasi Masyarakat (Kopamas) Budi Kurnia memastikan anggotanya terus beroperasi secara normal. Saat ini dia masih memantau pergerakan anggotanya di sejumlah titik perbatasan Bandung-Cimahi.

"Bahkan jika tidak ada operasi, itu hanya masalah teknis (serangan mesin) di mobil saja, sisanya saya pastikan anggota Kopamas masih beroperasi," katanya ketika dihubungi oleh AFP.

Dihubungi secara terpisah Relawan Sukarelawan Koordinator Transportasi Bandung Yohannes Situmorang mengatakan hingga pagi ini para relawan masih memantau situasi terkait rencana aksi pemogokan massal.

"Kami masih memantau situasi, karena hingga kini angkutan umum di Kota Bandung masih melakukan operasi layanan," kata pria yang akrab dipanggil Bang Joe.