Lokasi Dirahasiakan , 3 Jenazah Bomber Rusunawa Sidoarjo Dimakamkan

Tiga buah senjata bom yang meledak ketika diuji di Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, pelaku dimakamkan. Tapi lokasi pemakaman dirahasiakan.

"Pusat DVI di RS Bhayangkara menyampaikan hasil identifikasi yang akan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata Kepala Humas Polda Jawa Timur Frans Barung Mangera saat konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jumat (18/05 / 2018).

Berikut hasil identifikasi jenazah teroris di Rusunawa Sidoarjo:

1. Kode IFRS013 / B00 / Rusunawa atas nama Anton Ferdiyanto (46), laki-laki, alamat Manukan Kulon Blok 19 H 19, Surabaya.

2. IFRS014 / B002 / Rusunawa atas nama Hilia Aulia Rahman (18) perempuan, alamat Manukan Kulon Blok 19 H 19, Surabaya.

3. IFRS015 / B003 / Rusunawa atas nama Sari Puspitarini (47), perempuan, alamat Manukan Kulon Blok 19 H 19, Surabaya.

Dari pantauan detikcom, petugas dari Polsek Park, Sidoarjo siap mengambil jenazah. Namun ketika diminta dimakamkan di mana, baik Kepala Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera maupun petugas Polsek Paksa enggan menjawab.

"Aku juga tidak tahu ke mana harus pergi," kata petugas kepolisian taman.

Sementara di lokasi, belum terlihat seorang anggota keluarga yang menjemput tiga korban. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin, mengatakan bahwa pengebom akan dimakamkan di TPU.

"Jika keluarga tidak mengambil, kita harus dimakamkan di depan umum," kata Machfud.

Tiga ambulans terlihat mengawal tiga 'senjata mati' yang tewas di Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo. Ketiga mobil ambulans itu dikawal ketat.

Dari pengamatan AFP di lokasi, tiga ambulans mengambil peti putih yang disiapkan di sisi kanan kamar mayat. Setelah peti siap, ambulans bergeser untuk mengambil tubuh di wadah reefer.

Sementara Kepala Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera mengatakan ada tiga dari 13 mayat yang sudah diidentifikasi dan siap dikuburkan.

"Ketiganya sudah diidentifikasi dari hasil identifikasi kami di DVI Polda Jatim," kata Barung.

Tapi ketika ditanya di mana mayat ketiga pengebom itu dikuburkan, Barung dengan enggan menjawab.

Merengkuh lokasi pemakaman pembom diduga karena takut mendapat penolakan dari warga. Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah menyediakan lokasi di Putat Gede untuk pemakaman para pengebom. Tujuh lubang telah digali. Tetapi penduduk setempat tidak menerima dan menolak mayat pengebom yang dikubur di sana. Warga memutar kembali lubang itu.