Kepala Polisi Menawarkan Kerja Sama Keamanan Dengan Mendagri Yordania

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan perlunya Indonesia dan Yordania untuk lebih memperkuat kerja sama antar lembaga kepolisian. Kerja sama ini berkaitan dengan pencegahan kejahatan transnasional.

"Perdagangan narkoba, kejahatan dunia maya, dan terorisme, serta peningkatan kapasitas kelembagaan," kata Divisi Humas Polisi Umum Karo Penmas Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal dalam rilis yang diterima pada Senin (7/5/2018).

Tawaran kerjasama Tito dibuat untuk Menteri Dalam Negeri Yordania Samir Mubaidin di kantor Kementerian Dalam Negeri Yordania di Amman hari ini.

"Pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Yordania sebagai bagian dari agenda kegiatan Kapolri selama kunjungan di Yordania untuk menghadiri pameran SOFEX industri dan pertahanan dan keamanan dari 7 hingga 10 Mei," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan bahwa dalam konteks mendukung peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Yordania, Tito juga menyarankan sektor keamanan dan pelaku usaha sebagai bagian dari kerja sama kepolisian antara kedua negara.

"Untuk melembagakan kerja sama tersebut dalam instrumen hukum, Polisi telah mengusulkan draft MoU kepada Kemdagri untuk dibahas dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada waktunya," jelas Iqbal.

Masih kata Iqbal, di bidang pembangunan kapasitas penegakan hukum, Tito menawarkan kerja sama pelatihan untuk peserta dari Yordania di Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC). Selanjutnya, di bidang kontraterorisme, Tito menyatakan kesiapan Polisi untuk melakukan kerja sama yang diperlukan.

"Khususnya melalui keberadaan Detasemen Khusus 88 di Kepolisian Nasional, dalam rangka meningkatkan kerjasama pertukaran informasi, Kapolri menyatakan keinginan untuk menempatkan perwira Polri (LO) di Perwakilan RI di Amman jika disetujui oleh Pemerintah Yordania. , "jelas Iqbal.

Iqbal menyampaikan, Menteri Samir menyambut positif tawaran kerja sama dengan Kepolisian. "Mendeklarasikan kesiapan pihaknya untuk melakukan tindak lanjut yang diperlukan, terutama finalisasi penyusunan MoU," tambahnya.

Iqbal mengatakan Kemendagri di Yordania bertanggung jawab atas dua lembaga polisi, yaitu Direktorat Polisi Umum (PSD) dan Direktorat Polisi Gendarmerie.

Akhirnya, Iqbal menjelaskan bahwa Tito telah mengundang Menteri Samir untuk mengunjungi Indonesia, serta untuk menandatangani MoU. "Pada akhir pertemuan, Kepala Polisi dan Menteri Dalam Negeri Yordania menyaksikan penandatanganan MoU untuk meningkatkan kerja sama di bidang pemberantasan kejahatan lintas negara dan pembangunan kapasitas," kata Iqbal.

MoU ditandatangani oleh Kadivhubinter Polri Inspektur Jenderal Saiful Maltha dari Kepolisian dan Asisten Direktur PSD dari Kemendagri Jordan.