AS Geram , PBB Akan Kirim Tim Penyelidik Internasional ke Gaza

Dewan Hak Asasi Manusia PBB setuju untuk mengirim tim penyelidik kejahatan perang internasional untuk menyelidiki penembakan terhadap demonstran Palestina di Gaza. Penembakan oleh pasukan Israel menewaskan sedikitnya 62 orang.

Dalam pemungutan suara pada Jumat (18/5) waktu setempat, badan hak asasi manusia PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan kepada dewan untuk "segera mengirim, independen penyelidikan internasional penyelidikan". Ini adalah investigasi tingkat tertinggi dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dalam pemungutan suara, hanya 2 negara anggota dari 47 anggota menolak resolusi, sementara 29 negara didukung dan 14 abstain, termasuk Inggris, Swiss dan Jerman. Kedua negara yang menolak resolusi pengiriman penyelidik ke Gaza adalah Amerika Serikat dan Australia.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley sangat marah dan mengutuk resolusi itu sebagai "hari lain yang memalukan bagi hak asasi manusia".

"Ketika Venezuela bergerak menuju kediktatoran, Iran memenjarakan ribuan lawan politik, dan pembersihan etnis terjadi di Burma (Myanmar), Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah memutuskan untuk meluncurkan penyelidikan terhadap pertahanan negara demokrasi yang sah atas perbatasannya sendiri dari serangan teroris, "Haley seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/5/2018).

Dalam resolusi yang disebutkan, tim akan menyelidiki semua dugaan pelanggaran dan kekerasan ... dalam konteks serangan militer terhadap aksi protes sipil skala besar yang dimulai pada 30 Maret 2018, termasuk yang mungkin sama dengan kejahatan perang. "

Voting diadakan setelah enam minggu demonstrasi dan bentrokan antara demonstran Palestina dan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Gaza. Dalam demo tersebut, warga Palestina menuntut untuk dapat kembali ke rumah mereka yang sekarang berada di wilayah Israel.

Kekerasan sejak 30 Maret telah menewaskan lebih dari 100 warga Gaza, dengan 62 orang Palestina tewas dalam bentrokan selama demonstrasi pada Senin (14/5) waktu setempat. Pihak berwenang Israel telah membela diri terhadap kekerasan dengan mengatakan bahwa mereka perlu mencegah penyusupan massa dari Gaza ke Israel.