Polisi ke Driver Ojol: Jangan Main Hakim di Jalan atau Kami Tangkap!

Peristiwa main hakim sendiri atau penganiayaan oleh pengemudi ojek online (ojol) mengganggu masyarakat. Polisi meminta sopir ojol untuk tidak menganiaya karena melanggar undang-undang tersebut.

"Kami naik banding ke semua ojek, terutama di wilayah Jakarta Barat, jangan coba-coba diadili di jalan, penganiayaan, kalau masih berani ketahuan!" kata Kapolda Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengki Hariyadi.

Hengke menegaskan, tindakan tersebut dibawa ke pengemudi yang menerapkan 'juri jalanan' sebagai bentuk efek jera. Ia tak segan menangkap pembalap yang merupakan penjahat.

"Kami tidak akan ragu untuk menangkap supir yang berjaga-jaga, ini peringatan!" secara khusus.

Polisi Jakarta Barat juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah tindakan main hakim sendiri di jalanan. Salah satunya dengan sosialisasi kepada pembalap tentang aturan hukum.

"Untuk preentif kita akan memanggil pemimpin mereka untuk mensosialisasikan norma hukum, untuk operasi dan operasi pencegahan dan untuk tindakan represif kita lakukan," katanya.

Tindakan menganiaya ojol ini ramai dibicarakan karena ada 2 kasus yang baru saja terjadi. Di Jakarta Pusat, ada kasus Ojol yang menghancurkan pengendara mobil di Senen. Sedangkan di Jakarta Barat, ada kasus anak jalanan Ojol persekusi sampai mati.