Wanita Ini Terselamatkan dari Stroke Berkat FaceTime

Opokua Kwapong tinggal sendirian di New York. Saat itu ia baru bangun dari tidur siang saat adik laki-lakinya, Adumea mengundangnya video call melalui aplikasi FaceTime.

Tapi Adumea terkejut melihat ada sesuatu yang berbeda dari kakaknya.

"Adikku bilang dia bisa melihat ada yang salah dengan wajahku dan bilang aku tidak begitu jelas, tapi awalnya aku tidak percaya," kata Opokua.

Di sisi lain Adumea mengatakan jika adiknya telah mengeluhkan tidak sehat dan merasa lelah. Opokua juga mengatakan jika ia mengalami kesulitan berjalan.

"Saya bilang mungkin dia membutuhkan aspirin, tapi dia mengaku kesulitan menaikkan gelasnya, dan saat saya bertanya kepadanya FaceTime saya melihat wajahnya melorot, saya menyuruhnya segera menutup telepon dan menemui dokter," Adumea menjelaskan.

Adumea menegaskan jika Opokua tidak menganggap serius kata-katanya. Untuk meyakinkan Opokua, Adumea kemudian membuat panggilan konferensi dengan adik perempuannya yang lain, yang juga seorang dokter, untuk memastikannya.

"Dia bisa mendengar dari cara dia berbicara tidak jelas, kami berdua memintanya untuk segera mencari pertolongan," lanjutnya.

Opokua mematuhi permintaan dua saudara kandungnya dan menghubungi nomor telepon darurat. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan di rumah sakit, wanita berusia 58 tahun tersebut akhirnya didiagnosis dengan bekuan di otaknya.

Pembekuan di pembuluh darah yang kemudian memicu stroke telah melumpuhkan tubuh ke kiri. "Tidak diragukan lagi kalau FaceTime telah menyelamatkan hidupku," Opokua bersikeras.

Stroke ada 2. Yang paling umum adalah stroke iskemik dimana terjadi bila suplai atau aliran darah ke bagian tertentu dari otak terputus atau terhalang oleh adanya penggumpalan darah. Yang kedua adalah stroke hemoragik dimana ada kerusakan atau perdarahan yang menyebabkan sel otak tertentu lumpuh atau 'mati'