Gua Tham Luang Akan Jadi Museum Setelah Penyelamatan 12 Remaja Sukses

Gua Tham Luang di Chiang Rai, Thailand di mana 12 remaja dan pelatih sepak bola yang terperangkap selama 17 hari akan menjadi museum. Belakangan, operasi penyelamatan dramatis yang berakhir dengan sukses pada Selasa (10/7) kemarin akan dipamerkan di gua.

"Daerah ini akan menjadi museum hidup, untuk menunjukkan bagaimana operasi (penyelamatan) berlangsung," kata kepala operasi penyelamatan, Narongsak Osottanakorn, seperti dikutip oleh Reuters, Kamis (12/7/2018).

"Pusat data interaktif akan didirikan," tambahnya. "Ini akan menjadi daya tarik utama bagi Thailand," kata Narongsak.

Remaja dan pelatihnya memasuki gua Tham Luang sejak 23 Juni, setelah berlatih sepak bola. Namun hujan deras yang mengguyur daerah itu membuat gua itu tergenang cukup besar dan mereka terjebak di dalam gua tanpa keluar.

Posisi mereka di dalam gua, yang berada pada titik 4 kilometer dari mulut gua, tim penyelam Inggris yang baru dikenal sekitar 9 hari kemudian atau pada 2 Juli. Upaya penyelamatan mereka tidak mudah, mengingat kondisi gua yang rumit dan banjir. Beberapa remaja tidak bisa berenang.

Tim penyelam Angkatan Laut Thailand atau Navy SEAL dibantu oleh penyelam dari berbagai negara yang menjalankan misi berbahaya untuk mengusir mereka. Bahkan seorang penyelam bekas anggota Angkatan Laut Thailand SEAL meninggal saat mempersiapkan tabung udara untuk menyelamatkan.

Semua 12 remaja dan pelatih mereka berhasil dipindahkan dari gua dalam tiga tahap. Empat remaja dibebaskan pada Minggu (8/7) dan empat remaja lainnya pada Senin (9/7). Sisanya, empat remaja dan pelatih dikeluarkan pada Selasa (10/7) malam waktu setempat.

Pejabat Thailand mengatakan nasib 12 remaja dan operasi penyelamatan yang melibatkan banyak negara telah menetapkan niat pemerintah untuk mengembangkannya sebagai tujuan wisata. Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha mengatakan tindakan ekstra akan diterapkan baik di dalam maupun di luar gua, untuk melindungi para wisatawan.

Buku panduan menyebut gua Tham Luang yang belum dijelajahi seperti 'pintu masuk yang mengesankan' yang mengarah ke jalan yang ditandai dan kemudian berlanjut ke barak bilik dan batu besar juga. Penduduk setempat menyebut gua ini rawan banjir ketika musim hujan tiba. Banyak pihak telah lama meminta otoritas Thailand untuk memasang papan peringatan yang lebih jelas di gua Tham Luang.

Secara terpisah, Wakil Direktur Jenderal Flora Wildlife and Conservation Department, Chongklai Worapongsathorn, mengatakan gua akan ditutup dari Kamis (12/7) waktu setempat hingga waktu yang belum ditentukan.

Ditambahkan Chongklai bahwa rencana untuk 'menghidupkan' taman nasional di sekitar gua Tham Luang masih berlanjut. Taman nasional menjadi markas besar para pekerja penyelamat dan personel militer Thailand selama operasi penyelamatan.