Kurangi Rokok Tidak Bermanfaat, Lebih Baik Hentikan Semua

Mengurangi jumlah rokok yang dihisap per hari diyakini menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan paru-paru perokok. Padahal menurut penelitian terbaru, mengurangi jumlah rokok tidak memiliki manfaat.

Manfaat untuk paru-paru baru terlihat ketika berhenti merokok sama sekali. Dr Amanda Matthew dari Northwestern University, Feinberg School of Medicine menganalisis data dari 3.140 peserta untuk melihat apakah mengurangi jumlah rokok yang menguntungkan paru-paru.

Hasilnya disebutkan, kemampuan paru sangat buruk jika partisipan merokok secara teratur. Selain itu, perokok teratur juga berisiko 26 kali lebih besar mengalami emfisema, yaitu kerusakan paru-paru yang terjadi secara perlahan.

Para peneliti kemudian membandingkan fungsi paru-paru perokok ringan dengan mantan perokok. Ditemukan bahwa fungsi paru-paru mantan perokok lebih baik daripada perokok ringan.

Risiko emfisema pada mantan perokok tetap ada, yang 2,8 kali lebih besar daripada mereka yang tidak pernah merokok. Namun, angka ini masih lebih rendah dari kelompok perokok ringan yang risikonya 7,7 kali lebih besar.

Hasil penelitian ini mengatakan Dr Amanda menjadi bukti bahwa tidak ada batas aman dalam merokok. Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan paru-paru adalah berhenti merokok sama sekali.

"Mengurangi rokok mungkin merupakan langkah pertama, tetapi tujuan utamanya adalah berhenti sama sekali karena risiko penyakit paru-paru tetap ada bahkan jika jumlah rokok yang dikonsumsi berkurang," katanya.