Hanya Karena Diminta Cerai , Ardi Tega Habisi Nyawa Mertuanya

Ardi Ariansyah (18) dengan gegabah meretas ibu mertuanya, Satik (50) sampai mati. Karena Ardi tidak menerima perceraian yang diminta oleh Suti.

"Tersangka itu kesal dengan ayah mertuanya, karena dia selalu dipaksa bercerai, meski mereka saling mencintai dan dua tahun lalu mereka menikah," kata Kepala Polisi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem.

Karena merasa terus didorong, tersangka itu kesal dan mengancam ibu mertuanya. Tetapi mertua tetap gila ingin putrinya terpisah dari pria yang hanya bekerja sebagai petani.

Tidak hanya itu, mertua itu diketahui menjemput putrinya dari rumah tempat tersangka tinggal, Sabtu (12/5). Pada saat itu, tersangka menjadi semakin marah dan mendatangi korban di kebun karet di Desa Setrio, Bantuasin III, Senin (14/5) pagi.

"Di kebun karet, tersangka masih sempat bertanya kepada korban, tetapi korban masih mengatakan bercerai, tidak ada tawar-menawar lagi, tersangka menambahkan emosi dan segera korban direnggut di kepala, korban meninggal di tempat kejadian, " dia berkata.

Setelah membunuh kehidupan ibu mertuanya, tersangka melarikan diri. Sore harinya sekitar pukul 23.00 WIB, tersangka ditangkap oleh Satuan Reskrim Polres Banyuasin dan Polsek Pangkalan Balai.

"Di malam hari kami menduga bahwa tersangka segera dikejar oleh Polisi Balai dan ditangkap di rumahnya, karena motif itu karena dia jengkel oleh perceraian, tersangka juga sering dipanggil ayah mertuanya dengan anak perempuan dan mulut robek, "kata Satuan Polisi Kriminal Banyuasin AKP Dwi Satya Arian.

"Informasi yang didapat, istrinya sedang hamil 8 bulan dan keguguran, sekarang masih mada di rumah sakit dan tidak bisa memberkati juga ketika mereka ingin menikah," tambahnya.

Atas tindakannya, tersangka sekarang harus mendekam di sel tahanan Polisi Banyuasin dan mengancam artikel berlapis itu. Sedangkan barang bukti yang disita dari tersangka yaitu, sepeda motor, parang panjang dan pakaian yang dikenakan selama pembunuhan.