Ini Penjelasan Polisi , Soal Heboh Larangan Dengarkan Musik di Mobil

Saat berkendara mengelilingi keseluruhan konsentrasi itu harus difokuskan di jalan. Itu semua dilakukan semata-mata agar pengguna jalan bisa bertahan saat dalam lalu lintas.

Kalaupun pengemudi kehilangan konsentrasi saat mengemudi sebenarnya bisa dikenai Pasal 106 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan hukuman penjara 3 bulan atau denda Rp 750 ribu.

Merokok disebutkan salah satunya. Merokok saat mengemudi dianggap mengganggu konsentrasi dan juga membahayakan pengguna jalan lainnya. Apalagi kalau abu rokok soal mata.

Beberapa panggilan tidak hanya rokok yang bisa mengganggu konsentrasi saat mengemudi tapi juga mendengarkan musik. Menurut Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto itu dikembalikan ke masyarakat. Jika dianggap mengganggu aktivitas mengemudi tentu saja itu melanggar dan pengendara bisa dihukum.

"Bagaimana dengan merokok dan mendengarkan radio, mohon masyarakat untuk menilai aktivitasnya mengganggu konsentrasi atau tidak," kata Budiyanto saat dihubungi detikOto, Jumat (2/3/2018).

Artinya, menurut aktivitas masyarakat tidak mengganggu konsentrasi saat mengemudi berarti masih sah dilakukan.

Tapi memang saat mendengarkan musik di mobil, musik bisa membuat perhatian Anda terganggu saat mengemudi, atau istilah cool distraksi.

Menurut psikolog Agatha N. Ardhiati, 88 persen pembalap selalu mendengarkan musik di kendaraan, sedangkan yang lainnya terkadang atau tidak mendengarkan musik.

"Faktor yang terganggu adalah apa yang kita lihat, dengar, cium, rasakan, pikirkan, Sebenarnya meski melalui pendengaran, tapi melalui musik kita bisa membawa emosi, perasaan tertentu, dan itu membuat distraksi saat berkendara," katanya beberapa terakhir kali. .

Alasan kedua musik bisa jadi gangguan saat berkendara adalah kita bisa tiba-tiba menjadi imajiner, memikirkan pengalaman masa lalu.

"Jadi tidak hanya musik saja, tapi efeknya bisa memunculkan emosi / perasaan tertentu," kata Agatha.

Lantas bagaimana cara mendengarkan musik yang tepat di mobil? Ia menyarankan pengguna kendaraan memilih lagu atau membuat playlist yang bisa menjaga emosi.

"Jika Anda marah, jangan atur lagu-lagu yang kesal, digantikan oleh orang yang bahagia. Pilihlah musik yang sesuai yang bisa berfungsi untuk menjaga perasaan, jika Anda senang tetep bahagia," katanya.

Tapi ada kalanya saat kita benar-benar perlu mematikan musik, misalnya saat parkir kendaraan.

"Hati-hati dengan musik, jangan sampai petugas parkir mengatakan alis dan bukan 'digali!' sudah deh, "katanya.

Saat melewati jalur tikus yang sempit, terkadang kita perlu mematikan musik, karena dengan begitu dibutuhkan konsentrasi tinggi.

"Tapi kalau situasinya normal, biar suasana hati yang bagus nyalakan musik tidak apa-apa," pungkasnya.

Nah kalau menurut Otolovers sendiri, apakah mendengarkan musik saat berkendara bisa mengganggu konsentrasi?