Ini Tujuan Bomber Mapolrestabes Surabaya Sengaja Membawa KK

Polisi mengkonfirmasi kartu keluarga (KK) milik Tri Murtiono bomber (50) di Mapolrestabes Surabaya ditemukan di lokasi ledakan. KK adalah pelaku yang dijaga di dalam tas.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Komisaris Polisi Jawa Timur Frans Barung Mangera.

"(KK) Tidak (Ditemukan di rumah), di tas di TKP," katanya di Tribata Mapolda Building Jawa Timur, Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (15/5/2018).

Barung menjelaskan, KK yang ditemukan di lokasi ledakan adalah yang asli. Sementara di keluarga bom rumah, hanya menemukan salinan KK. "Di rumah ada juga foto kopinya di rumah, asli yang dibawa oleh pelaku," katanya.

Barung menambahkan, para pelaku sengaja membawa KK untuk menegaskan identitas mereka setelah dibunuh oleh ledakan bom.

"Dia ingin menunjukkan kebenaran bahwa di sini ada nama-nama di sini (nama-nama pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, red)," kata Barung.

Tidak hanya itu, lanjut Barung, pelaku bom ingin menunjukkan kepahlawanan masyarakat terhadap keluarga. "Mereka ingin menunjukkan ini keluarga yang heroik," jelasnya.

Identitas pelaku dalam KK, Barung menambahkan, telah dicocokkan dengan data populasi.

"Dari data sekunder, data yang sudah kami rilis sudah benar. Data fiks.Police sama dengan data pada KTP," katanya.

Di KK yang kondisinya telah robek di beberapa bagian ini tertulis nama pelaku utama atau ayah Tri Murtiono (50). Sedangkan istrinya diketahui bernama Tri Ernawati (43). Dalam aksi pemboman bunuh diri ini, pasangan itu mengajak ketiga anaknya untuk berpartisipasi.

Keempat pelaku ayah, ibu dan dua putra itu tewas di TKP ketika bom bunuh diri meledak di Polrestabes Surabaya. Sementara anak bungsu mereka, Ais tahu tubuhnya memantul tetapi tidak sampai mati.