Dosen USU yang Sebut Bom Pengalihan Isu Dicopot dari Kepala Arsip

Universitas Sumatera Utara (USU) mendukung Kepolisian Sumatera Utara secara tuntas menyelidiki kasus Himma Dewiyana Lubis alias Himma yang menyebut isu bom Surabaya berubah. Himma juga dikeluarkan dari jabatan kepala arsiparis.

Maksud kami ini masih dalam penyelidikan, tetapi meskipun dalam due diligence, karena kejadian ini ada tugas tambahan yang kami berikan sebagai kepala arsip, saya sudah mengantarkan kemarin ke sekretaris universitas untuk segera mengeluarkan surat pemecatan dari kepala arsip, "kata Rektor USU Runtung Sitepu ketika dihubungi oleh AFP, Minggu (20/5/2018).

Runtung menceritakan kinerja Himma sebagai kepala arsip, bagus. Himma juga masuk dalam arsip komunitas arsip nasional.

"Jika kinerjanya dia menangani kepala arsip ini, kerja bagus, bahkan dia juga bergabung dengan salah satu administrator, ada komunitas komunitas arsip nasional, dia berpartisipasi di dalamnya, dan mengatur arsip kami juga tertib, maka saya kaget dengan beritanya, "katanya.

Mengenai status dosen Himma, Runtung mengatakan pihaknya masih menunggu putusan pengadilan terkait kasus ini. Namun, dia memastikan ada sanksi jika kasusnya terbukti.

"Jika kita harus menjadi dosen, kita harus menunggu putusan hukum yang masih sah, dan jika kita memiliki kekuatan hukum baru, kita akan menjatuhkan sanksi administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk aparatur sipil negara. , ada kesalahan serius, sedang dan ringan, yang saya takutkan saat ini, saya pikir itu sudah sangat disetujui, hanya kita tunggu, "katanya.

USU menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke proses hukum. Runtung bersikeras tidak akan melindungi dosennya jika terbukti bersalah.

"Kami menyebutnya, tentu saja, polisi yang memahami unsur-unsur dari kasus ini, yang berarti kami sepenuhnya mendukung polisi untuk menangkap yang bersangkutan dan memeriksa dan tentu saja tidak hanya itu, untuk dibawa ke pengadilan jika unsur-unsur terpenuhi dan berikan hukuman yang pantas kepada yang bersangkutan, jangan pernah melindungi orang seperti itu, tidak sama sekali, "katanya.

Himma ditangkap di rumahnya di Jalan Melinjo II Komp Johor Permai, Kota Medan, Sabtu (19/5) sekitar pukul 16.00 kemarin. Penangkapan ini karena ada laporan warga terkait status Facebook Himma tentang bom di tiga gereja Surabaya.

"Skenario pengalihan yang sempurna ... # 2019GantiPresiden" tulis akun facebook Anda Himma Dewiyana